Alhamdulillah, segala puji hanya kepunyaan Allah yang telah melimpahkan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga pada kesempatan kali ini saya akan
berbagi kembali tentang cerita dan kisah Nabi dan Rasul, yaitu tentang
Kisah Nabi Adam as
di dalam Al-Quran Allah telah menceritakan kembali kepada Nabi Muhammad
saw, untuk disampaikan kepada umat manusia, agar dapat mengetahui siapa
manusia yang pertama kali diciptakan Tuhan alam semesta dan berasal
darimana kejadiannya.
Nabi Adam as, adalah manusia yang pertama kali diciptakan oleh Allah
yang akan ditugaskan sebagai khalifah di bumi. Nabi Adam as juga disebut
Abul Basyar, yaitu bapak dari segala manusia. Adapun penciptaan Nabi
Adam, Allah swt, menciptakannya dari tanah liat. Sebagaimana Allah Swt.
berfirman:
"Dan sesungguhnya benar Kami ciptakan manusia dari tanah liat kering dari tanah hitam yang busuk." (QS. Al-Hijr: 27)
Setelah Allah s.w.t.menciptakan bumi dengan
gunung-gunungnya,laut-lautannya dan tumbuh-tumbuhannya,menciptakan
langit dengan mataharinya,bulan dan bintang-bintangnya yang
bergemerlapan menciptakan malaikat-malaikatnya ialah sejenis makhluk
halus yangdiciptakan untuk beribadah menjadi perantara antara Zat Yang
Maha Kuasa dengan hamba-hamba terutama para rasul dan nabinya maka
tibalah kehendak Allah s.w.t. untuk menciptakan sejenis makhluk lain
yang akan menghuni dan mengisi bumi memeliharanya menikmati
tumbuh-tumbuhannya,mengelola kekayaan yang terpendam di dalamnya dan
berkembang biak turun-temurun waris-mewarisi sepanjang masa yang telah
ditakdirkan baginya.
Para malaikat ketika diberitahukan oleh Allah s.w.t. akan kehendak-Nya
menciptakan makhluk lain itu,mereka khuatir kalau-kalau kehendak Allah
menciptakan makhluk yang lain itu,disebabkan kecuaian atau kelalaian
mereka dalam ibadah dan menjalankan tugas atau karena pelanggaran yang
mereka lakukan tanpa disadari.Berkata mereka kepada Allah s.w.t.:”Wahai
Tuhan kami!Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal
kami selalu bertasbih,bertahmid,melakukan ibadah dan mengagungkan
nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan
turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan
saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat
diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan
dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu.”
Allah berfirman,
“Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang
mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah
menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan
makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud
ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama
makhluk-Nya.”
Kemudian diciptakanlah Adam oleh Allah s.w.t.dari segumpal tanah
liat,kering dan lumpur hitam yang berbentuk.Setelah disempurnakan
bentuknya ditiupkanlah roh ciptaan Tuhan ke dalamnya dan berdirilah ia
tegak menjadi manusia yang sempurna.
Iblis membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah seperti para
malaikat yang lain,yang segera bersujud di hadapan Adam sebagai
penghormatan bagi makhluk Allah yang akan diberi amanat menguasai bumi
dengan segala apa yang hidup dan tumbuh di atasnya serta yang terpendam
di dalamnya.Iblis merasa dirinya lebih mulia,lebih utama dan lebih agung
dari Adam,karena ia diciptakan dari unsur api,sedang Adam dari tanah
dan lumpur.Kebanggaannya dengan asal usulnya menjadikan ia sombong dan
merasa rendah untuk bersujud menghormati Adam seperti para malaikat yang
lain,walaupun diperintah oleh Allah.
Tuhan bertanya kepada Iblis:”Apakah yang mencegahmu sujud menghormati
sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?” Iblis menjawab:”Aku
adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari
api dan menciptakannya dari lumpur.” Karena kesombongan,kecongkakan dan
pembangkangannya melakukan sujud yang diperintahkan,maka Allah menghukum
Iblis dengan mengusir dari syurga dan mengeluarkannya dari barisan
malaikat dengan disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pd.dirinya
hingga hari kiamat.Di samping itu ia dinyatakan sebagai penghuni
neraka.
Iblis dengan sombongnya menerima dengan baik hukuman Tuhan itu dan ia
hanya mohon agar kepadanya diberi kesempatan untuk hidup kekal hingga
hari kebangkitan kembali di hari kiamat.Allah meluluskan permohonannya
dan ditangguhkanlah ia sampai hari kebangkitan,tidak berterima kasih dan
bersyukur atas pemberian jaminan itu,bahkan sebaliknya ia mengancam
akan menyesatkan Adam,sebagai sebab terusirnya dia dari syurga dan
dikeluarkannya dari barisan malaikat,dan akan mendatangi anak-anak
keturunannya dari segala sudut untuk memujuk mereka meninggalkan jalan
yang lurus dan bersamanya menempuh jalan yang sesat,mengajak mereka
melakukan maksiat dan hal-hal yang terlarang,menggoda mereka supaya
melalaikan perintah-perintah agama dan mempengaruhi mereka agar tidak
bersyukur dan beramal soleh.
Kemudian Allah berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:
“Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi
isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka.Engkau tidak akan berdaya
menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh
hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh
rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan
memfitnah.”
Allah hendak menghilangkan anggapan rendah para malaikat terhadap Adam
dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmat-Nya menunjuk Adam sebagai
penguasa bumi,maka diajarkanlah kepada Adam nama-nama benda yang berada
di alam semesta,kemudian diperagakanlah benda-benda itu di depan para
malaikat seraya:
”Cubalah sebutkan bagi-Ku nama benda-benda itu,jika kamu benar merasa lebih mengetahui dan lebih mengerti dari Adam.”
Para malaikat tidak berdaya memenuhi tentangan Allah untuk menyebut
nama-nama benda yang berada di depan mereka.Mereka mengakui
ketidak-sanggupan mereka dengan berkata:
“Maha Agung Engkau! Sesungguhnya kami tidak memiliki pengetahuan tentang
sesuatu kecuali apa yang Tuhan ajakan kepada kami.Sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.”
Adam lalu diperintahkan oleh Allah untuk memberitahukan nama-nama itu
kepada para malaikat dan setelah diberitahukan oleh Adam,berfirmanlah
Allah kepada mereka:”Bukankah Aku telah katakan padamu bahawa Aku
mengetahui rahsia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan
dan apa yang kamu sembunyikan.”
Nabi Adam as akan diangkat sebagai khalifah dibumi, sudah barang tentu
memiliki ilmu pengetahuan, sehingga Allah mengisi hatinya dengan ilmu
dan iman, sehingga beliau dapat menjalankan tugas dengan baik sebagai
wakil Allah swt. dibumi. Adam kemudian tinggal di surga sampai batas
waktu yang telah ditentukan oleh Allah swt.
Surga yang serba nikmat, segala kesenangan ada didalamnya, semua
tersedia. Sungguh suatu tempat yang menkjubkan, indah dan permai yang
nantinya akan menjadi impian dan idaman setiap hamba Allah yang beramal
sholeh serta taat kepada Allah swt. Demikianlah gambaran surga yang
telah diterangkan oleh Allah swt. didalam Al-Quran.
ketika Allah telah selesai menciptakan alam semesta dan segala makhluk
lainnya, maka diciptakan pula Adam as. sebagai manusia pertama, seorang
hamba yang dimuliakan itu lalu ditempatkan di surga.
Nabi Adam hidup dan tinggal sendirian didalam surga, tanpa mempunyai
seorang kawan yang menemani, ia berjalan kesana sini, menatap langit
yang tinggi dan melihat bumi terhampar nan jauh diseberang. Tiada
satupun ia melihat sesuatu yang sejenis dengannya., kecuali
burung-burung yang berterbangan kesana kemari sambil berkejar-kejaran di
angkasa luas, bernyanyi dengan suara yang merdu seolah-olah memamerkan
kemesraan. Tiada yang dilakukan Adam, kecuali bermalas-malasan, santai
sambil menghirup udara segar dan menikmati keindahan surga yang
ditumbuhi oleh bermacam-macam pohon, bunga-bunga yang menebarkan harum
yang semerbak. yang dibawahya mengalir anak-anak sungai yang
bercabang-cabang dan berwarna-warni. tetapi apalah arti sebuah
keindahan, jika hati selalu gelisah, karena tidak ada teman yang
mendampingi Adam di dalam surga yang memiliki kesenangan yang tida
bandingnya itu.
Terkadang Nabi Adam sekali-sekali berteduh dibawah pohon yang rindang
untuk mencari hiburan dengan mendengarkan suara burung yang sedang
bernyanyi., tetapi tetap saja hati Nabi Adam tidak tenteram, malah lebih
menjadi gelisah. kalau angin di dalam surga bertiup sepoi-sepoi basah
dimana daun-daun pohon bergerak dengan lembut, terkesanlah di dalam hati
nabi Adam keharuan dan kerinduan yang semakin dalam. Tetapi walau
demikian Adam merasa malu untuk mengadu kepada Allah akan sesuatu
kerinduan yang tersimpan dilubuk hati sanubarinya. tetapi allah swt.
yang Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang terang maupun tersembunyi.
Oleh karena itu Allah kemudian menghibur dan mengusir rasa kesepian
yang ada pada diri hamba-Nya itu.
Tatkala Nabi Adam as. sudah berada di puncak kerinduan dan keinginan
untuk mendapatkan teman, sedang ia lagi duduk termenung diatas tempat
duduk yang berlapiskan tilam permadani serba mewah, maka tiba-tiba ia
mengantuk datang menawannya dan iapun tertidur dengan nyenyak terhanyut
ke alam tidur, sehingga tak sadar dengan yang ada disekitarnya. Pada
saat yang demikian itu, Allah Swt. memerintahkan kepada malaikat jibril
untuk mencabut tulang rusuk Adam dari lambung sebelah kiri. Seperti
orang yang sedang terbius, Adam tidak merasakan apa-apa ketika tulang
rusuknya dicabut oleh malaikat jibril as.
Atas kuasa Allah Yang Maha Sempurna dan kuasa atas segala sesuatu,
dengan berkata: "Kun", maka terciptalah manusia dengan jenis perempuan
dari tulang rusuk Nabi Adam itu. Sebuah karunia yang dianugerahkan Allah
kepada Adam yang mendambakan seorang teman. Dan perempuan itu diberi
nama "Hawa".
Hawa duduk bersandar pada bantal yang lembut diatas tempat duduk yang
megah bertahtakan emas dan butiran-butiran permata yang indah dipandang
mata. sambil terpesona memperhatikan kecerahan wajah seorang laki-laki
yang sedang terbaring tidak jauh dihadapannya. Butiran-butiran pikiran
yang bergelombang di dalam sanubari Hawa seolah-olah merupakan arus-arus
tenaga listrik yang datang mengetuk kalbu adam. Adam kemudian
terbangun. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat ada makhluk seperti
dirinya berada tidak jauh dari tempatnya.
Hawa yang diciptakan lengkap dengan perasaan malu, segera memutarkan
badannya sekedar untuk menyembunyikan sesuatu yang menjadi aurat wanita
nantinya, seraya menebarkan senyuman yang indah dari sudut mata dan
paras yang cantik yang dapat membuat terpesona bagi yang melihatnya.
Hawa diciptakan Allah dengan bentuk dan paras yang sempurna. Ia dihiasi
dengan kecantikan, keindahan, kelembutan, mata yang jelita, kasih sayang
dan segala sifat yang terpuji. Ia adalah wanita tercantik yang
menghiasi surga, yang kecantikannya itu akan diwariskan kepada
wanita-wanita di kemudian hari. Adam pun tak kurang gagah, memiliki
wajah yang tampan, tidak ada sedikitpun kecacatan yang ada pada dirinya
baik lahir dan batin. mereka berdua adalah wujud dari segala sifat-sifat
Allah yang Maha Sempurna. Maha Suci Allah dari segala kekurangan.
Ketampanan Adam itu pula nantinya akan diwariskan kepada anak laki-laki
dan keturunannya dengan izin Allah Swt. Bahkan diriwayatkan bahwa kelak
semua penduduk surga akan dibangkitkan dengan pantulan dari cahaya rupa
Adam as.
Adam kemudian bangkit dari pembaringannya sambil memperbaiki duduknya.
Ia membuka matanya memperhatikan dengan pandangan tajam, ia sadar bahwa
orang asing dihadapannya itu bukanlah bayangan selintas pandang, namun
benar-benar suatu kenyataan dari wujud manusia yang mempunyai bentuk
fisik serupa dengannya. ia yakin dan tidak salah pandang, ia tahu itu
manusia seperti dirinya yang berbeda hanya wajah dan jenis kelaminnya
saja. Adam sadar bahwa itulah jenis atau teman yang dirindukannya.
Hatinya gembira, bersyukur, bertahmid dan memuji Dzat Sang Maha
Pencipta. Ia tertawa kepada Hawa yang cantik itu yang menyambutnya
senyuman seraya menundukkan kepalanya dengan pandangan tak langsung,
pandangan yang tersembunyi sesuatu didalamnya hatinya.
Adam terpikat dengan wajah Hawa yang jelita, yang kecantikannya melebihi
bidadari-bidadari surga. Allah menanamkan cinta dan syahwat dalam diri
Adam. Adam dibisikkan hatinya agar merayu Hawa. Ia berkata: "Aduhai si
jelita, siapakah gerangan kekasih ini? Darimanakah datangmu, dan untuk
siapakah engkau disini...?" Hawa kemudian menjawab: "Aku dari Pencipta!
Aku..aku..aku dijadikan untukmu?
Tiada suara yang semerdu itu walaupun berbagai suara merdu dan indah
perna ia dengar, tetapi kemerduan suara Hawa terdengar begitu indah yang
keluar dari bibir mungil si wanita jelita itu. suaranya membangkitkan
rindu, gerakan tubuhnya menimbulkan semangat.
Kata-kata Hawa yang paling senang didengar Oleh Adam adalah ketika Hawa
berkata dengan sedikit gugup yang terputus-putus yaitu, "Aku..aku..aku
dijadikan untukmu". Adam mengetahui bahwa nikmat itu datangya dari Allah
swt. dan cinta pun datang dari Allah. Ia tahu bahwa Allah itu Maha
Indah dan tentunya suka dengan keindahan. Suka dan cinta kepada Hawa
berarti cinta kepada Sang Pencipta. dengan keyakinan yang penuh, Adam
kemudian menghampiri Hawa dengan berkata, "Kekasihku, kemarilah engkau!"
dengan suara yang lembut penuh kecintaan, Hawa pun berkata, "Aku malu,
kalau engkau yang inginkan aku engkaulah yang kesini!"
Hawa bangkit dari tempat duduknya dan bergeser beberapa langkah
kebelakang, ia tahu walau ia tercipta untuk Adam, namun ia merasa malu
dan takut kepada Allah swt. walaupun dihatinya sungguh menyukai Adam.
Mendapatkan perlakuan seperti itu, Adam tidak putus asa. Ia tahu itu
bukan dosa. Ia tahu isi hati Hawa dan dapat membacanya.Ia tahu bukannya
Hawa menolak, tetapi menghindarinya itu bukan berarti menolaknya, namun
dikarenakan ada rasa malu sebagai sifat seorang perempuan
Insya Allah bersambung.......
By: http://seribusatukisahislami.blogspot.com/2012/11/kisah-nabi-adam-bag-1.html